Tambua Pupuik Batang Padi

Tambua Pupuik Batang Padi merupakan alat musik gendang tradisional Minangkabau khususnya di Kabupaten Agam. Tambua Pupuik Batang Padi dimainkan oleh Minimal 10 (sepuluh) orang penabuh dengan pakaian adat Minangkabau.

Peralatan yang digunakan dalam Tambua Pupuik Batang Padi adalah :

1. Tambua

Tambua terbuat dari tabung kayu berukuran besar. Tingginya sekitar 40 – 50  cm dengan garis tengah  35 – 45 cm. Untuk ketebalan kayu dapat divariasi agar tercipta bunyi-bunyian yang berbeda. Namun, biasanya berukuran 1,5 sentimeter sehingga terdengar bunyi nyaring dari kapsul kayu itu. Tabung itu ditutup dengan kulit kambing pada kedua sisi yang dikencangkan lilitan tali.
Dalam setiap permaianan, bila tambua  berjumlah 7 buah , maka 4 buah tambu  dipukul dengan nada dasar (umpang–umpang), dan 3 tambua dipukul untuk meningkah, bila tambua berjumlah 9 buah , maka 5 buah tambua dipukul dengan nada dasar (umpang–umpang ), dan 4 tambua dipukul untuk meningkah.
Menurut pameo orang tua dulu,  jumlah tambua tidak boleh genap melainkan ganjil (minimal 7 buah).

2. Talempong  2 (dua) pasang

Adalah sebuah alat musik pukul khas suku bangsa Minangkabau. Bentuknya hampir sama dengan instrumen bonang dalam perangkat gamelan. Talempong dapat terbuat dari kuningan, namun ada pula yang terbuat dari kayu dan batu. Saat ini talempong dari jenis kuningan lebih banyak digunakan. Talempong ini berbentuk bundar pada bagian bawahnya berlobang sedangkan pada bagian atasnya terdapat bundaran yang menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai tempat untuk dipukul. Talempong memiliki nada yang berbeda-beda. Bunyi dihasilkan dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya.

3. Kitak / Gadabiak

Merupakan sejenis rapaih / rebana namun berbeda biasanya, bubutan kayu pada kitak serta ketebalan  tabung agak lebih dibanding dengan rebana

4. Pupuik Batang Padi

Alat tiup yang terbuat dari jerami yang dibuat khusus, untuk pelantang suara pupuik digunakan jalinan daun kelapa berbentuk kerucut (seperti terompet). Pupuik ini merupakan komando mulai dan selesai serta mengatur tempo permainan tambu untuk menciptakan permainan yang harmoni.
Proses pembuatan pupuik (puput) batang padi terhitung sederhana. Batang padi yang sudah tua dipecah secara hati-hati di dekat pangkal bukunya. Pecahan batang itu akan membentuk semacam pita suara yang menjadi sumber bunyi. Jika ditiup, pita suara itu akan mengeluarkan bunyi yang melengking.
Untuk membuat suaranya semakin melengking dan menambah jangkauan bunyinya, batang padi dapat disambung pada lintingan daun pandan atau kelapa yang membentuk corong seperti terompet. Batang padi yang sudah disambung dengan lintingan daun pandan disebut pupuik laole.
Pada dasarnya, pupuik batang padi merupakan instrumen bernada tunggal. Tetapi dengan beberapa modifikasi, instrumen ini dapat mengeluarkan alunan irama yang unik. Modifikasi itu dapat dilakukan dengan melubangi batang padi di beberapa titik yang berfungsi layaknya lubang pada seruling.

Tambua Pupuik Batang Padi biasa digunakan untuk Maharak Anak Daro / Marapulai pada prosesi adat perkawinan di Kabupaten Agam. Tambua ini tidak dimiliki oleh seluruh  kecamatan yang ada di Kab. Agam. Cabang seni ini hanya dapat dijumpai di Kecamatan Tanjung Raya, Matur dan Palembayan.

sumber :
Agam.go.id

0 comments:

Post a Comment